Bagiorang beriman, iman dan ilmu harus seimbang. Iman merupakan stir atau kompas sehingga orang beriman tidak kehilangan arah, dan tidak akan melupakan Tuhan Penciptanya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan pesatnya peradaban di dunia ini bagi umat mukmin tidaklah akan melupakan dirinya untuk mempersiapkan bekal kehidupan yanag kekal di akhirat. ArticlePDF Available Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. SAP Susunan Artikel Pendidikan Vol. 5 No. 1 Agustus 2020 p-ISSN 2527-967X e-ISSN 2549-2845 57 ANALISIS LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM Farrah Camelia Pendidikan Agama Islam, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta Email 19204010003 Abstrak Kemajuan suatu negara didukung oleh kualitas sumber daya manusia di dalamnya, kemajuan teknologi dan pengetahuan merupakan dua hal yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan negara tersebut. Tantangan masa depan berupa perkembangan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, kemajuan industri kreatif dan budaya, pengaruh serta dampak teknosains, menuntut pelaksanaan pengembangan kurikulum dengan landasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih komprehensif. Kajian ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca mengenai pentingnya peningkatan mutu sumber daya manusia dengan memperbaiki pendidikan di Indonesia, salah satunya melalui pengembangan kurikulum yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil kajian menjelaskan bahwa lembaga pendidikan khususnya jalur sekolah harus mampu menunjang dan mengantisipasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahan ajar atau materi sepatutnya hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kontemporer, baik berkaitan dengan hasil perolehan informasi, ataupun cara memperoleh informasi tersebut dan memanfaatkannya untuk masyarakat. Dibutuhkan pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi supaya memberi implikasi terhadap pengembangan sumber daya manusia. Kata Kunci Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kurikulum Abstract The progress of a country is supported by the quality of human resources in it. technological progress and knowledge are two things that are very influential on the development of the country. Future challenges include the development of information technology, the convergence of science and technology, the advancement of creative and cultural industries, the influence and impact of science, demanding the implementation of curriculum development with a more comprehensive foundation of science and technology. This study aims to broaden the reader's insight on the importance of improving the quality of human resources by improving education in Indonesia, one of which is through the development of a curriculum based on science and technology. The research methods used was the qualitatif descriptive approach. The results of the study explained that, educational institutions especially the school path must be able to support and anticipating the progress of science and technology. Teaching materials or materials should be the result of the development of contemporary science and technology, both related to the results of information acquisition, or how to obtain this information and use it for the community. It takes the use, development and mastery of science and technology in order to have implications for the development of human resources. Key Words Science and Technology, Curriculum PENDAHULUAN Kemajuan suatu negara didukung oleh kualitas sumber daya manusia SDM di dalamnya, kemajuan teknologi dan pengetahuan merupakan dua hal yang paling memberi pengaruh terhadap perkembangan negara tersebut. Semua negara maju di dunia disebabkan karena kemampuan SDM yang ditunjang dengan kemajuan teknologi dalam mengolah sumber daya alam mereka. Kemajuan teknologi informasi bergerak dengan cepat dan pesat mengubah dunia secara modern dalam berbagai bidang. Berdasarkan data yang disebutkan World Economic Forum WEF 2017 terkait Human Capital Index memperlihatkan SAP Susunan Artikel Pendidikan Vol. 5 No. 1 Agustus 2020 p-ISSN 2527-967X e-ISSN 2549-2845 58 peringkat Indonesia dari peringkat 65 di tahun 2017, mengalami penurunan menjadi peringkat 87 dari total 157 negara, dengan skor 0,53 [1]. Sebagai perbandingan, terdapat 3 negara di Asia Tenggara yang memiliki peringkat di atas Indonesia; yaitu Singapura dengan skor 0,88 dan Vietnam 0,67. Apabila Indonesia tidak melakukan perbaikan, dikhawatirkan anak-anak Indonesia mengalami kesulitan untuk bersaing di tengah persaingan global. Oleh karena itu, dalam lima tahun ke depan pemerintah merencanakan untuk fokus membentuk sumber daya manusia unggul. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan sebuah proses terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui dukungan sarana dan prasarana dan keinginan untuk meningkatkan mutu pendidikan [2]. Sistem Pendidikan Nasional Indonesia yang diatur melalui undang-undang No. 20 tahun 2003 oleh Sekretaris Negara Republik Indonesia pada tanggal 8 Juli 2003 di Jakarta. Sistem pendidikan Indonesia terus meningkatkan perubahan dengan tujuan menciptakan sistem pendidikan yang lebih bermutu, dengan kurikulum yang lebih baik untuk melahirkan lulusan yang lebih baik pula. Dalam konteks pendidikan yang mengaktualisasikan visi pembelajaran abad 21, UNESCO menawarkan empat pilar dalam bidang pendidikan, yakni 1 Learning to know, 2 Learning to do, 3 Learning to live together, 4 Learning to be. Pendidikan yang membangun kompetensi “partnership 21st Century Learning” yaitu menuntut peserta didik agar menguasai keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan di bidang media, teknologi dan informasi [3]. Untuk merealisasikan empat pilar tersebut, harus disusun dan dikembangkan suatu sistem kurikulum secara saksama. Kurikulum yang disusun secara saksama itu antara lain disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK [4]. Zakiyah Daradjat berpendapat bahwa kurikulum sebagai suatu program yang direncanakan dalam bidang pendidikan dan diimplementasikan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu [5]. Pengembangan kurikulum merupakan dinamika yang dapat memberi respon terhadap tuntutan transformasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun globalisasi [6]. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka perlu membangun perubahan pada sistem dan isi pendidikan yang terwujud dalam pembaruan kurikulum. Asas perkembangan pendidikan dan pembelajaran akan selalu mengikuti perkembangan IPTEK. Pengaruh langsung dari kemajuan IPTEK di sini adalah dalam memberikan materi atau bahan yang disampaikan dalam pendidikan. Oleh karena itu, kajian ini berfokus pada landasan IPTEK dalam pengembangan kurikulum. Tujuan penelitian agar kurikulum sebagai pusat muatan nilai tidak mengalami disparitas kualitas pendidikan, sehingga tidak melahirkan output pendidikan yang „kelabakan‟ dalam beradaptasi dengan konteks sosial. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Bahan kajian yang menjadi rujukan yaitu 6 jurnal, 9 buku, 2 tesis, dan beberapa data lain yang berkaitan dengan topik tulisan terutama mengenai IPTEK serta kurikulum. HASIL DAN PEMBAHASAN Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Ilmu dalam bahasa Indonesia seringkali dipadankan dengan sains science, dan disandingkan dengan kata pengetahuan, menjadi ilmu pengetahuan. Ilmu ialah pemahaman atau kesadaran mengenai suatu pengetahuan, dengan fungsi untuk SAP Susunan Artikel Pendidikan Vol. 5 No. 1 Agustus 2020 p-ISSN 2527-967X e-ISSN 2549-2845 59 mencari, menyelediki, menganalisis suatu hipotesis. Ilmu memiliki arti sebuah pengetahuan yang didapat dengan menempuh beberapa metode dalam belajar dan pengalaman. Ilmu dapat dikatakan sebuah pengetahuan yang telah valid kebenarannya. Adapun pengetahuan merupakan suatu informasi yang disadari dan diketahui seseorang. Pengetahuan dapat diperoleh dengan cara mengalami atau mendapatkan dari orang lain. Akan tetapi pengetahuan belum bisa disebut ilmu jika kebenarannya belum teruji. Asal muasal manusia memperoleh pengetahuan dari fakta yang tidak akurat, tidak sistematis, dan tidak berdasar pada teori yang jelas. Sesuai dengan berkembangnya budaya, manusia mulai menyusun teori mengenai banyak hal sesuai fakta yang ada. Dalam perkembangannya, fakta beserta teori itu digunakan untuk memahami fenomena lain yang didukung oleh pengalaman. Menurut Hilda Taba, pengetahuan itu memiliki tingkatan berupa; a Adanya konsep, b Ide-ide pokok, c Metode perumusan, dan d Fakta realitas [7]. Beberapa syarat sesuatu bisa dikatakan sebagai ilmu, antara lain a Bersifat objektif, b Metodis yaitu cara yang dilakukan untuk mencegah adanya kesalahan dalam melakukan pencarian terkait hakikat kebenarannya sesuatu, c Sistematis yaitu sebuah rincian yang terstruktur dalam melakukan pengkajian terhadap suatu objek serta dapat menyimpulkannya menjadi lebih sederhana, d Universal yaitu kebenaran yang didapat setelah melakukan pengkajian bersifat umum yang artinya bisa diterima oleh semua atau sebagian besar lingkungan dan realitas [8]. Pengetahuan dan pengalaman akan menjadi ilmu pengetahuan apabila pengetahuan tersebut disusun dengan objektif, metodis, sistematis, dan universal, sesuai prosedur kerja hukum kausalitas pada masalah yang dialami. IPTEK yang dimiliki manusia pada awalnya sederhana, akan tetapi menginjak abad pertengahan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Seiring dengan kemajuan teknologi, akal manusia juga diajak berkembang. Hal ini dibuktikan ketika dahulu kala sangat mustahil ada manusia yang dapat pergi ke bulan apalagi menginjakkan kaki di sana, namun kemajuan IPTEK di pertengahan abad 20 membuktikan pesawat Apollo 11 berhasil mendarat di bulan [9]. Perkembangan ilmu pengetahuan masa kini lahir berkat sumbangsih pemikiran dan penemuan para filsuf seperti Socrates, Plato, Aristoteles, Archimedes, Jhon Dewey dan lainnya. Perkembangan tersebut menghasilkan temuan baru di bidang sosial, budaya, ekonomi, politik dan lain sebagainya. Teknologi hakikatnya merupakan implementasi dari ilmu pengetahuan dan menduduki peranan penting dalam kehidupan manusia. Teknologi lahir dari karya pikir manusia melalui proses ilmiah guna mencapai tujuan yang optimal, teknologi juga dapat diartikan sebagai sarana manusia untuk menyediakan kebutuhan. Tujuannya ialah menciptakan suatu kondisi yang efektif, efisien, dan sinergis terhadap pola perilaku manusia. Salah satu indikator kemajuan peradaban manusia salah satunya dapat diukur dari kemajuan IPTEK. Teknologi dibuat untuk mendukung kehidupan manusia di semua aspek. Adanya teknologi memudahkan manusia dalam mengembangkan sumber daya alam yang ada, namun sering kali melampaui batas sehingga sering terjadi ketidakseimbangan dalam penggunaannya dan kerakusan manusia yang menyebabkan terjadinya bencana alam. IPTEK merupakan hasil dari gagasan-gagasan manusia dan bersifat objektif SAP Susunan Artikel Pendidikan Vol. 5 No. 1 Agustus 2020 p-ISSN 2527-967X e-ISSN 2549-2845 60 sehingga mudah diterima dan dijangkau oleh masyarakat. Dengan adanya IPTEK dapat memudahakan dalam menyampaikan informasi sehingga menyebabkan perubahan dan perkembangan pada budaya. Perkembangan tersebut membuat pola pikir dan hidup masyrakat terus berubah mengikuti kemajuan. Apabila masyarakat tidak dapat mengikutinya maka mereka akan ketinggalan sehingga membuat mereka kesusahan dalam memanfaatkan sumber daya alam. Berdasarkan hal itu, sebuah bangsa atau Negara akan mengalami kemunduran karena rakyat di dalamnya tidak mampu memanfaatkan sumber daya alam dalam hal IPTEK. Di Indonesia sendiri pembangunan industri sampai saat ini belum sepenuhnya didukung oleh potensi unggul baik pendidikan, termasuk sumber daya manusianya. Hal ini ditunjukkan oleh Indeks Pendidikan, data yang digunakan untuk mengukur indeks pendidikan terbatas pada data melek huruf dan gross enrolment ratio dari Sekolah Dasar, Menengah hingga Perguruan Tinggi SD, SM dan PT. IPTEK belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia khususnya pendidik dan peneliti yang belum mengembangkan penelitian secara optimal [10]. Pengajar harus terus mengikuti perkembangan IPTEK supaya bisa menyampaikan materi pembelajaran yang mutakhir dan bermanfaat bagi kehidupan peserta didik saat ini dan masa depan. Dengan demikian, menjadi searah dengan upaya pembaruan kurikulum yang seiring dengan kemajuan IPTEK dalam hampir semua bidang kehidupan. Pengembangan Kurikulum Di dalam bahasa Arab, kurikulum biasa disebut dengan manhaj yang artinya jalan atau cara [11]. Sedangkan kurikulum berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 terkait Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah sebuah alat dengan cara atau metode yang telah disiapkan untuk menyelenggarakan tujuan yang sudah direncanakan. Kurikulum yang semulanya hanya dimaknai dengan mata pelajaran, namun sekarang beralih pemaknaan menjadi semua kegiatan yang bersangkutan dengan pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan pendidikan [12]. Menurut Doll bahwa terkait perubahan pemaknaan tersebut ialah dimana pengertian tentang kurikulum yang semulanya berkenaan dengan mata pelajaran atau studi namun sekarang berubah menjadi semua kegiatan di dalam pembelajaran yang diupayakan oleh sekolah [13]. Beberapa tahun terakhir terjadi pola pikir terkait mendidik anak, di mana sebelumnya para orang tua mempercayakan tentang pendidikan anaknya sepenuhnya kepada guru, padahal waktu di luar sekolah lebih banyak dihabiskan oleh anak, artinya seorang lebih sering di rumah dan bersama keluarga dan yang seharusnya orang tua lah yang mendidik anaknya bukan menyerahkannya kepada guru. Oleh karena semakin berkembangnya IPTEK membuat kurikulum sekolah harus terus mengikuti kemajuan tersebut, sehingga akhirnya kurikulum memiliki banyak tanggung jawab dan permasalahan yang harus diselesaikan untuk dapat menyesuaikan pembelajaran dengan kemajuan dari IPTEK. Beberapa penjelasan tersebut menunjukkan betapa luas pengertian kurikulum. Supaya mendapatkan pelajaran yang luas, seorang siswa harus memiliki pengalaman dalam bergaul dengan semua anggota atau orang yang terlibat di sekolah dan alat-alat yang ada. Para ahli serta pelaksana kurikulum berbeda-beda dalam mengartikan SAP Susunan Artikel Pendidikan Vol. 5 No. 1 Agustus 2020 p-ISSN 2527-967X e-ISSN 2549-2845 61 “pengembangan” kurikulum. Winarno Surahmad dalam Sukiman, mengartikan kegiatan pengembangan kurikulum ialah usaha dalam mengembangkan dan menyempurnakan perencanaan yang ada di dalam kurikulum. Pengembangan kurikulum ialah istilah yang komprehensif, di dalamnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi [14]. Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya menyertakan orang yang terlibat langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang, di antaranya politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur-unsur masyarakat lainnya yang memiliki kepentingan dengan pendidikan. Dalam hal ini, lembaga sekolah bertanggung jawab menerapkan kerangka kerja dalam mengoptimalkan kurikulum. Di dalam kerangka kerja tersebut berisi informasi mengenai 1 Apa yang harus dipelajari dan dipahami peserta didik subyek, 2 Apa kompetensi peserta didik, 3 Berapa lama mereka dapat belajar jam belajar, dan 4 Dengan cara bagaimana peserta didik belajar tatap muka, tugas individu, tugas terstruktur. Pada hakikatnya kurikulum mengarah pada tujuan pendidikan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Cerdas yang ingin dicapai di sini bukan hanya pandai dan terampil tetapi mempunyai kemampuan dan kemauan untuk memanfaatkan kepandaian serta keterampilan tersebut dalam menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupan bermasyarakat. Tahapan pengembangan kurikulum dilaksanakan dengan mengembangkan keempat elemen utama kurikulum, antara lain mengembangkan tujuan, materi, metode dan evaluasi. Setiap elemen kurikulum merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan dan saling memengaruhi. Sebagaimana pendapat Munir [4], dalam pengembangan kurikulum, setiap pengembangan satu komponen dapat memengaruhi pengembangan komponen yang lain. Pengembangan kurikulum perlu juga memerhatikan prinsip-prinsip pengembangan yang menjadi rambu-rambu kaidah yang terkandung dalam kurikulum itu sendiri. Terutama pada tahap perencanaan yang menggambarkan ciri suatu kurikulum. Menurut Sukmadinata [9], prinsip kurikulum terbagi menjadi dua yaitu 1. Prinsip umum, antara lain a. Prinsip relevansi Kesesuaian atau relevan terbagi menjadi dua jenis, relevansi internal dan eksternal. Relevansi internal yaitu menyesuaikan antar komponen kurikulum tujuan, isi, metode, evaluasi agar mencapai tujuan tertentu, belajar, dan kemampuan peserta didik. Kurikulum dapat dinilai baik jika terdapat koherensi dan konsistensi antar komponen dalam relevansi internal. Relevansi eksternal yaitu menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan masyarakat masa kini dan masa depan. Kurikulum dituntut menyiapkan program belajar bagi peserta didik agar dapat beradabtasi dengan lingkungan masyarakat dimana ia berada. Pakar pengembang kurikulum harus memiliki wawasan tentang kehidupan masyarakat masa sekarang dan masa yang akan datang, artinya pengembang kurikulum harus dapat memprediksi masa depan agar dapat memenuhi kebutuhan relevansi eksternal. b. Prinsip fleksibilitas Kurikulum harus lentur, artinya sistem yang ada dalam kurikulum memberi alternatif dalam mencapai tujuan, menyesuaikan strategi dan SAP Susunan Artikel Pendidikan Vol. 5 No. 1 Agustus 2020 p-ISSN 2527-967X e-ISSN 2549-2845 62 metode dengan situasi dan kondisi tertentu. c. Prinsip efektivitas Kurikulum berorientasi kepada tujuan yang ingin dicapai. Kurikulum sebagai instrumen pencapaian tujuan, maka jenis dan karakteristik tujuan harus jelas. Kejelasan tujuan akan mengarah pada penentuan isi, metode dan sistem evaluasi juga model dan konsep kurikulum apa yang hendak digunakan. Tujuan tersebut dapat mempermudah implementasi kurikulum. d. Prinsip efisiensi Pengembang kurikulum harus memahami situasi dan kodisi tempat kurikulum akan dilaksanakan, tujuannya agar desain kurikulum memenuhi prinsip „praktis‟ atau mudah diterapkan di lapangan. e. Prinsip kontinuitas Kurikulum yang disusun harus berkesinambungan baik antar kelas maupun jenjang pendidikan, dengan tujuan agar proses belajar mengajar bisa maju secara berkesinambungan. Maka dibutuhkan kerja sama antara pengembang kurikulum dari berbagai kelas dan jenjang pendidikan. 2. Prinsip khusus Prinsip-prinsip khusus hanya berlaku pada tempat dan situasi tertentu. Misalnya suatu jenjang dan jenis pendidikan di masing-masing wilayah memiliki karakteristik berbeda di beberapa aspek. Prinsip tersebut menunjukkan adanya perbedaan penggunaan prinsip yang khas. Prinsip-prinsip khusus, yaitu a. Prinsip mengenai tujuan pendidikan. b. Prinsip mengenai isi pendidikan. c. Prindip mengenai proses pembelajaran. d. Prinsip mengenai alat bantu dan media pembelajaran. e. Prinsip mengenai evaluasi. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Pengembangan Kurikulum Landasan pengembangan kurikulum layaknya fondasi bangunan. Gedung menjulang tinggi akan roboh jika berdiri di atas fondasi yang rapuh, oleh karena itu sebelum membangun sebuah gedung maka perlu membangun fondasi yang kokoh terlebih dahulu. Perkembangan IPTEK juga sebagai pemacu kemajuan pembangunan. Perkembangan IPTEK secara langsung berimplikasi terhadap pengembangan kurikulum yang di dalamnya mencakup pembaruan isi atau materi pendidikan, penggunaan strategi dan media pembelajaran, serta penggunaan sistem evaluasi [15]. Materi pelajaran sepatutnya hasil perkembangan IPTEK kontemporer, baik berhubungan dengan hasil perolehan informasi, ataupun cara memperoleh informasi tersebut dan memanfaatkannya untuk masyarakat. Tentu dalam proses pengembangan kurikulum harus tetap mengacu kepada prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Dukungan IPTEK kepada pembangunan dapat mewujudkan masyarakat maju, mandiri dan sejahtera. Perkembangan IPTEK semakin cepat dan persaingan antar-bangsa makin meluas. Oleh karena itu dibutuhkan pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan IPTEK yang mana akan memberi implikasi terhadap pengembangan SDM. Tercapainya kemampuan SDM agar dapat memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai IPTEK, maka ada beberapa hal yang dijadikan sebagai dasar, yaitu a Pembangunan IPTEK selayaknya berada dalam keseimbangan yang efektif juga dinamis dengan pembinaan SDM, pelaksanaan penelitian, pengembangan sarana prasarana IPTEK, b Penyusunan IPTEK terarah pada peningkatan kehidupan bangsa dan kualitas kesejahteraan, c Pembangunan IPTEK SAP Susunan Artikel Pendidikan Vol. 5 No. 1 Agustus 2020 p-ISSN 2527-967X e-ISSN 2549-2845 63 sepadan dengan nilai-nilai agama, kondisi sosial budaya, nilai luhur, dan lingkungan hidup, d Penyusunan IPTEK harus berdasar pada upaya peningkatan efektivitas penelitian, efisiensi, produktivitas dan pengembangan yang lebih tinggi, e Pembangunan IPTEK harus dapat memberikan solusi penyelesaian masalah konkret [16]. Proses penyempurnaan kurikulum atau pengembangan kurikulum menjadi otonomi sekolah. Sekolah diberi hak penuh dalam mengembangkan kurikulum, supaya kurikulum sekolah dicocokkan dengan kondisi sekolah masing-masing, yaitu menyesuaikan kondisi peserta didiknya dan potensi daerah yang ada [17]. Pendapat tersebut selaras dengan penyempurnaan yang terus dilakukan oleh pengembang kurikulum di Indonesia. Seringkali kita mendengar istilah “ganti menteri pendidikan, ganti kurikulum”, padahal pergantian kurikulum sudah menjadi sesuatu yang biasa-biasa saja bagi negara di dunia dengan pendidikan yang maju. Hal itu dilakukan untuk mendorong relevansi pendidikan terhadap tantangan zaman, sehingga kurikulum yang diterapkan di lembaga pendidikan Indonesia tidak mungkin stagnan [18]. Pengembangan kurikulum bukan tentang abstraksi, akan tetapi mempersiapkan berbagai alternatif untuk tindakan yang merupakan inspirasi dari ide-ide dan beberapa penyesuaian lain yang dinilai penting [19]. Supaya kurikulum sesuai dengan perkembangan IPTEK maka harus memperhatikan kebutuhan masyarakat, industri, menyesuaikan dengan teknologi yang berkembang saat itu, menyesuaikan pola hidup, syarat dan tuntunan tenaga kerja, serta menginterpretasi kebutuhan individu dalam kerangka kepentingan IPTEK. Audrey Nicholls dan Howard Nicholls berpendapat bahwa pengembangan kurikulum ialah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar agar membawa peserta didik ke arah perubahan-perubahan yang diinginkan dan mengukur sampai di mana perubahan tersebut telah terjadi dalam diri peserta didik [19]. Saat ini pemerintah dan seluruh penggerak pendidikan terus berjuang dan bekerja sama untuk mengembangkan kurikulum. Sebagaimana perkembangan saat ini, banyak inovasi pembelajaran yang diimplementasikan di berbagai sekolah, contohnya multimedia pembelajaran interaktif online, untuk media pembelajaran online baik audio, visual, maupun audio visual di antaranya 1 Radio edukasi Kemdikbud, 2 suara edukasi, 3 Jogja belajar radio, 4 Podcast English first podcast untuk belajar listening bahasa Inggris, 5 Sumber belajar Kemdikbud audio, 6 Google classroom, 7 Microsoft teams, 8 Moodle, 9 Kelas digital rumah belajar Kemdikbud, 10 Zoom, 11 Ruang guru, 12 Zenius, 13 Quipper, 14 Visual novel berbasis gamifikasi dan banyak lagi aplikasi serta media lainnya, kemudian evaluasi pembelajaran dengan menggunakan yang dapat diakses melalui smartphone, iphone, ataupun komputer. Selain itu, peranan pendidik sangat penting dalam penyampaian materi ajar yang telah disusun dalam kurikulum. Dengan demikian, pengembangan IPTEK dalam pengembangan kurikulum harus dilakukan oleh pendidik melalui pemanfaatan media belajar, sumber belajar, sistem penyampaian, pengembangan dimulai dengan unit-unit belajar yang melibatkan berbagai langkah disertai dengan uji coba diteruskan dengan unit-unit lain. SIMPULAN Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut Pertama, lembaga pendidikan, khususnya jalur SAP Susunan Artikel Pendidikan Vol. 5 No. 1 Agustus 2020 p-ISSN 2527-967X e-ISSN 2549-2845 64 sekolah harus mampu menunjang dan mengantisipasi perkembangan IPTEK baik yang dihadapi saat ini maupun tantangan masa depan. Kedua, materi atau bahan ajar sepatutnya hasil perkembangan IPTEK kontemporer, baik berkaitan dengan hasil perolehan informasi, ataupun cara memperoleh informasi tersebut dan memanfaatkannya untuk masyarakat. Ketiga, pengembang kurikulum memperhatikan kebutuhan masyarakat, industri, pola hidup, lapangan kerja, serta menginterpretasi kebutuhan individu dalam kerangka kepentingan IPTEK supaya kurikulum sesuai dengan perkembangan IPTEK. Keempat, dibutuhkan pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan IPTEK yang akan memberi implikasi terhadap pengembangan sumber daya manusia. DAFTAR PUSTAKA [1] “Indeks Modal Manusia Indonesia Kalah Jauh dari Singapura dan Vietnam”. Jakarta, 2019. [2] M. I. Dacholfany. “Inisiasi Strategi Manajemen Lembaga Pendidikan Islam dalam Meningkatkan Mutu Sumber Daya Manusia Islami di Indonesia dalam Menghadapi Era Globalisasi”. At-Tajdid, vol. 1, no. 1, pp. 1–13, 2017. [3] R. N. Sajidan. Peningkatan Proses Pembelajaran dan Penilaian Pembelajaran Abad 21 dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran SMK. Surakarta Direktorat Pembinaan SMK, 2018. [4] Munir. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung Alfabeta, 2010. [5] R. N. Siregar. “Konsep Dasar Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah”. Stud. Multidisipliner, vol. 4, no. 2, pp. 67–89, 2017. [6] Alhamuddin. “Sejarah Kurikulum di Indonesia”. Nur El-Islam, vol. 1, no. 2, pp. 48–58, 2014. [7] Z. Arifin. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung Remaja Rosdakarya, 2017. [8] R. Ariani. “Analisis Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pendidikan dalam Pengembangan Multimedia Interaktif Program Pasca Sarjana Pendidikan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang”. J. Penelit. Pembelajaran Fis., vol. 5, no. 2, pp. 155–162, 2019. [9] N. S. Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum. Teori dan Praktek. Bandung Remaja Rosdakarya, 2017. [10] Nazwirman. “Pembangunan IPTEK di Indonesia”. Cakrawala, vol. 10, no. 1, pp. 43–49, 2010. [11] Nurmadiah. “Kurikulum Pendidikan Agama Islam”. J. AL-AFKAR, vol. III, no. Kurikulum, p. 43, 2014. [12] T. Suharto. Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta AR-RUZZ MEDIA, 2013. [13] D. Sukirman & A. Nugraha. Landasan Pengembangan Kurikulum. 2014. [14] M. Ibrahim. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Biologi. Tangerang Selatan Universitas Terbuka, 2012. [15] M. Putri. “Manajemen Kurikulum Program Basic Technology Education Pendidikan Teknologi Dasar di SMP AL Kautsar Bandar Lampung”. Tesis. Universitas Lampung. Bandar Lampung, 2016. [16] O. Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta Bumi Aksara, 2013. [17] S. Subarkah. “Manajemen Pengembangan Kurikulum SMP Alam Al Aqwiya Cilongok Banyumas”. Tesis. IAIN Purwokerto, 2016. [18] M. Asri. “Dinamika Kurikulum di SAP Susunan Artikel Pendidikan Vol. 5 No. 1 Agustus 2020 p-ISSN 2527-967X e-ISSN 2549-2845 65 Indonesia”. Model. J. Progr. Stud. PGMI, vol. 4, no. 2, pp. 192–202, 2017. [19] O. Hamalik. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung Remaja Rosdakarya, 2010. ... Peningkatan kualitas dalam penguasaan IPTEK tergantung pada kurikulum yang digunakan di sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat Camelia 2020, dalam pengembangan kurikulum harus tetap memperhatikan kebutuhan masyarakat yang akan menggunakannya, industri, pola hidup, dan lapangan kerja, serta menginterpretasi kebutuhan kehidupan dalam kerangka kepentingan IPTEK. Kurikulum yang digunakan Indonesia sekarang merupakan hasil penerapan dari UU No 32 tahun 2013, yaitu kurikulum 2013 atau sering disebut K13. ...Irwan SimanihurukPenelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD berbasis REACT pada materi energi dan usaha yang layak digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar peserta didik. Jenis penelitian ini merupakan Research and Develoment R&D menggunakan model 4D oleh Thiagarajan. Subjek dalam penelitian ini adalah ahli desain, ahli materi, ahli pembelajaran, guru fisika dan peserta didik kelas X MIA 1 SMA N 8 Medan yang berjumlah 29 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari angket uji kelayakan ahli desain, ahli materi, dan ahli pembelajaran, angket penilaian guru, lembar observasi, instrumen soal pretest-posttest KPS, soal hasil belajar serta angket respon pengguna terhadap LKPD berbasis REACT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD berbasis REACT yang dikembangkan berada kategori sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran berdasarkan hasil uji validasi ahli desain 96,43%, ahli materi 92,86%, ahli pembelajaran 96,67% dan guru fisika 91,07%. Pada uji coba LKPD diperoleh hasil observasi 86,08% dan respon peserta didik 90,64%. Berdasarkan perhitungan N-gain, LKPD berbasis REACT termasuk dalam kategori sedang untuk meningkatkan KPS peserta didik dengan nilai 0,68. Hasil ketuntasan belajar peserta didik sebesar 86,21% dan rata-rata hasil belajar 84,60. Dengan demikian disimpulkan bahwa LKPD berbasis REACT layak, praktis, dan efektif digunakan untuk meningkatkan KPS dan hasil belajar peserta didik.... Ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan dengan sangat cepat seiring dengan peningkatan sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi khususnya dibidang pendidikan sangat luar biasa. Salah satu bagian dari teknologi yang sudah dimanafaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah multimedia Camelia, 2020. Dalam bidang pendidikan teknologi sangat mendukung perubahan dari pembelajaran konvesional menuju pembelajaran berbasis teknologi Sujono, 2017. ...Ria Nofia Fadriati FadriatiNurlaila NurlailaAnnisaul KhairatThe lesson material in Class VIII Fiqh subject at MTsN 5 Tanah Datar does not vary and is less attractive to students so based on a needs analysis an integrative-based e-module is needed using Flip Pdf Corporation. This study aims to determine the results of the validity and results of the practice of integrative-based e-modules on the subject matter of halal and haram food and beverages in Islamic Jurisprudence subjects at MTsN 5 Tanah Datar. The research method used is research and development research and development of the 4D model through four stages of define, design, develop and disseminate. The research that the researchers did was only the 3 D stage, namely define, design, develop. The test subjects in this study were 26 class VIII students. The instruments for collecting data in this study were validity sheets and practicality sheets. Quantitative data analysis techniques in this study used Aiken V with a minimum validity and practicality score of 71. Qualitative data analysis techniques used quantitative descriptive data analysis techniques. The results of this study indicate that the results of validating the development of an integrative Jurisprudence module on halal and haram food materials using the Flip Pdf Corporation application for Madrasah Tsanawiyah is 83% with a very valid category. While the practicality result is 88% in the very practical and usable category.... Education is a human need to improve quality and human resources Ningrum, 2016. Education always undergoes changes, developments, and improvements in accordance with the development of science Camelia, 2020. Developments in the field of education include various components involved, be it the implementation of education in the field teacher competence and quality of educators, the quality of educators, curriculum tools, and facilities and infrastructure. ...Muhammad Rafsan WiratamaMuhammad Irvan Fadillah RamadhanPrayoga BestariDede IswandiThis research is motivated by the negative impact of the rapid development of globalization which is the main cause of the decline in the sense of nationalism. The decline in the spirit and attitude of nationalism among the youth is currently getting higher. Youth who should have a sense of love and pride for their country, in fact, have an indifferent attitude that results in their laziness to participate in the flag ceremony, undisciplined, preferring foreign products, and ashamed to wear their own nation's cultural attributes such as the use of batik. This opinion caused various problems among students, namely during the flag ceremony there were still many students who were not disciplined, some did not participate in the flag ceremony at all, did not memorize the Indonesian national anthem, did not memorize Pancasila, did not follow the rules and regulations, and do not respect each other. This research uses a qualitative approach and case study research methods. Data collection techniques carried out in this study were interviews, observations, and documentation studies as well as data analysis techniques by means of data reduction, data presentation, conclusion drawing, and verification as well as data validity. The results of this study indicate that a The Rengasdengklok historical site is relevant to be used as a learning resource for Civics because it is full of struggle values that can be used to increase the students' spirit of nationalism. b The role of teachers in schools is quite good by coordinating with schools and accommodating students well. c The results from the use of historical sites have quite an impact as shown by changes in students' attitudes towards a better direction. d while in the process of utilization, there are obstacles and ways to overcome them. External and internal constraints can be resolved by coordination between all elements such as the principal, vice principal of the curriculum section, PPKn teachers, and students.... Science and technology result from human ideas and are objective so that it is readily accepted and reached by the community. A nation will experience a setback because the people in it cannot utilize natural resources in terms of science and technology [2]. The innovations made to the science of agricultural production and the application of advanced technology have a significant impact on agricultural output. ...R A MaulanaE AntriyandartiThe establishment of agricultural institutions is necessary to pay more attention to the future of agriculture. Agricultural Extension Board is one of the institutions created by the government to help disseminate agricultural information, knowledge, and technology to farmers. The research was conducted in the karst area of Girisubo sub-district, Gunungkidul district, which is a dry area with various limitations in natural resources for agricultural activities. This study aims to determine the role and strategy of the Agricultural Extension Board in transferring knowledge and technology to farmers so that innovation has a significant impact on agricultural yields. This study uses a descriptive method through observation, interview, field practice, and exploratory approach. The results showed that the transfer of knowledge and technology activities was carried out in several stages prepared in advance within three months using a communication strategy with educative techniques. The transfer of knowledge and technology schedule is contained in the LAKU SUSI Latihan Kunjungan dan Supervisi /Visiting and Supervision Training program in the fostered villages in the karst area.... Koresponden author Muhammad Arvin Wicaksono Email 3020210011 artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi CC BY SA 2022 Pendahuluan Dengan Pesatnya Kemajuan dan Perkembangan IPTEK dinilai dapat mempengaruhi segala aspek kehidupan dan kegiatan pada masyarakat Camelia, 2020. Munculnya Internet mengakibatkan hal demikian dapat terjadi karena Internetlah yang dapat dikatakan sebagai penjelajahan dunia secara digital dan masyarakat pun terhadap perilaku-perilaku baru tentu akan beradaptasi, misalnya seperti berkaitan dengan informasi yang transparan dan berbagai aspek yang dipermudah akibat adanya internet. ...Wibisono OedoyoHerangga HeranggaPriscillia Putri Hermin Purnomo Muhammad Arvin WicaksonoAdjustment of relations between parties and places of communication is not only pegged to space and time, this happens because of the sophisticated technology and ease of communication that has developed rapidly as a result of the big changes in the Industrial Revolution Era The activity of resolving business dispute problems during this pandemic is greatly helped by the existence of electronic arbitration whose implementation process can be carried out using various existing arbitration institutions. Writing this journal aims to explain and urge the public that resolving business disputes can use arbitration institutions and be accompanied by legal force. Using normative and empirical legal research methods is the right solution in compiling this research, and taking a legislative and comparative law approach is expected to complete this research. As long as the provisions of Law no. 30 of 1999 concerning Arbitration and Alternative Dispute Resolution UUAAPS goes hand in hand, so the electronic arbitration arrangements and procedures remain in effect. The need for Law Number 19 of 2016 concerning Amendments to Law Number 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions as the legal basis for supporting the provisions of Article 4 paragraph 3 of the AAPS Law is to strengthen the regulations in Article 4 paragraph 3 of the AAPS Law. So it can be concluded that carrying out Electronic Arbitration in Indonesia during the COVID-19 pandemic is very helpful for business actors to be able to resolve their disputes because the convenience of these electronic devices makes business actors more efficient in running their PamujiKholid MawardiMerdeka curriculum provides an opportunity for every teacher to express their creativity and ideas in curriculum development efforts, including Islamic Religious Education PAI teachers at the elementary school level. One of them is an adequate response to the existence of multiculturalism in social life which is sunatullah. This study aimed to discover the implementation pattern of multiculturalism-based Islamic Religious Education PAI curriculum development in the Merdeka curriculum and its relationship with the teacher's role as a curriculum developer, especially at the elementary school level. This research is based on a literature study using a descriptive-qualitative method aimed at collecting data through documentation techniques, both in printed and electronic form. The data analysis was carried out in three stages editing, organizing, finding, and conducting further analysis. The results of the study show that a multicultural-based curriculum development pattern can be carried out in the Islamic Religious Education teaching module in the Merdeka curriculum, especially in the sections learning objectives, Pancasila student profiles, apperception, and triggering questions, learning methods and activities, assessment instruments, reflection, and enrichment techniques. Multicultural values that can be included as content in curriculum development include tolerance, equality, justice, and democracy freedom. The development is carried out by incorporating the value of multiculturalism, which includes equality, justice, democracy freedom, and SupriadiDedy Heri WibowoChairul Anam AfganiPerkembangan dari kurikulum senantiasa mengacu pada suatu pemikiran yang menjadi dasar pertimbangan tertentu yang perlu dipedomani oleh satuan pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan strategis, mengevaluasi implementasi kurikulum operasional dan merumuskan inovasi terhadap pengembangan penyusunan kurikulum Berbasis kemaritiman di Sekolah Menengah Kejuruan, ditinjau dari aspek karakteristik satuan pendidikan, visi misi dan tujuan, pengorganisasian Pembelajaran, perencanaan pembelajaran serta evaluasi dan pendampingan. Penelitian dilaksanakan dengan desain penelitian kuantitatif. Tempat penelitian di SMK Negeri 1 Alas kabupaten pengumpulan data menggunakan angket. Data yang sifatnya kuantitatif, dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, sedangkan data yang bersifat kualitatif akan diinterpretasikan secara kualitatif untuk mengungkap makna yang tersirat di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 85% proses implementasi kurikulum telah sesuai dengan aspek komponen pengembangan kurikulum. Berbagai masalah yang ditemukan antara lain pendampingan kurikulum yang masih terbatas, peran stakeholder yang belum optimal, kualitas dan kompetensi SDM dalam pendampingan kurikulum yang masih kurang. Agar implementasi kurikulum operasional satuan pendidikan dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan dukungan semua stakeholder, penguatan indikator kemaritiman sebagai muatan utama, dan pendampingan pengembangan kurikulum menggunakan pola cluster satuan Nauli SiregarBasic Islamic education curriculum is the Qur'an and Hadith, but not explained in detail. In the Qur'an and Hadith The term curriculum is more directed at the points of material that will be taught to students. PAI curriculum orientation refers to the development of values, community needs, talents and interests of students, opportunities for workers, and adjustments to the development of science and technology. In planning the curriculum, the main ones are the goals to be achieved according to various parties, curriculum content to support the achievement of goals, strategies in developing the curriculum, and evaluation as a tool to measure learning completeness and achievement of NurmadiahKurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan. Tujuan pendidikan disuatu bangsa atau negara ditentukan oleh falsafah dan pandangan hidup bangsa atau negara tersebut. Berbedanya falsafah dan pandangan hidup suatu bangsa atau negara menyebabkan berbeda pula tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan tersebut dan sekaligus akan berpengaruh pula terhadap negara tersebut. Begitu pula perubahan politik pemerintahan suatu negara mempengaruhi pula bidang pendidikan, yang sering membawa akibat terjadinya perubahan kurikulum yang berlaku. Dengan demikian kurikulum senantiasa bersifat dinamis guna lebih menyesuaikan dengan berbagai perkembangan yang terjadi. Kurikulum PAI memiliki kedudukan sangat penting untuk membentuk kepribadian seseorang. Dalam kenyataannya, guru PAI sebagai pelaksana kurikulum masih belum memahami hakikat kurikulum. Masih banyak pendidik PAI yang menyusun silabus dan RPP sebagai bagian dari kurikulum hanya untuk administrasi. Dengan memahami kurikulum, para pendidik dapat memilih dan menentukan tujuan pembelajaran, metode, teknik, media pengajaran dan alat evaluasi pengajaran yang sesuai dan tepat. Untuk itu dalam melakukan kajian terhadap keberhasilan sistem pendidikan ditentukan oleh tujuan yang realistis, dapat diterima oleh semua pihak, sarana dan organisasi yang baik, intensitas pekerjaan yang realistis tinggi dan kurikulum yang tepat guna. Oleh karena itu sudah sewajarnya para pendidik dan tenaga kependidikan bidang pendidikan Islam memahami kurikulum serta berusaha mengembangkannya. Komponen kurikulum dalam pendidikan sangat berarti karena merupakan operasionalisasi tujuan yang dicita-citakan, bahwa tujuan tidak akan tercapai tanpa keterlibatan kurikulum Modal Manusia Indonesia Kalah Jauh dari Singapura dan "Indeks Modal Manusia Indonesia Kalah Jauh dari Singapura dan Vietnam". Jakarta, Proses Pembelajaran dan Penilaian Pembelajaran Abad 21 dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran SMKR N SajidanR. N. Sajidan. Peningkatan Proses Pembelajaran dan Penilaian Pembelajaran Abad 21 dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran SMK. Surakarta Direktorat Pembinaan SMK, Kurikulum di IndonesiaM AsriM. Asri. "Dinamika Kurikulum di Indonesia". Model. J. Progr. Stud. PGMI, vol. 4, no. 2, pp. 192-202, Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pendidikan dalam Pengembangan Multimedia Interaktif Program Pasca Sarjana Pendidikan Fisika, FMIPA Universitas Negeri PadangR ArianiR. Ariani. "Analisis Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pendidikan dalam Pengembangan Multimedia Interaktif Program Pasca Sarjana Pendidikan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang". J. Penelit. Pembelajaran Fis., vol. 5, no. 2, pp. 155-162, Kurikulum. Teori dan Praktek. Bandung Remaja RosdakaryaN S SukmadinataN. S. Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum. Teori dan Praktek. Bandung Remaja Rosdakarya, IPTEK di IndonesiaNazwirmanNazwirman. "Pembangunan IPTEK di Indonesia". Cakrawala, vol. 10, no. 1, pp. 43-49, SuhartoT. Suharto. Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta AR-RUZZ MEDIA, 2013. Sebenarnya selain penyebab-penyebab yang telah disebutkan oleh Arsalan, terdapat satu lagi penyebab kemunduran umat Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yakni umat Islam saat ini telah jauh dari Kitab Al-quran dan As-sunah. Umat muslimin saat ini, pada umumnya jauh dari dua sumber utama kemuliaan mereka, yakni Kitabullah Al
Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini mungkin sudah maju. Banyak sekali inovasi atau penemuan-penemuan yang di lakukan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sudah merambah ke segala aspek mulai tentang ilmu bumi, angkasa dan lain-lain. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, itu menandakan bahwa tingkat keingintahuan manusia juga meningkat. Bermula dari rasa ingin tahu, maka timbullah rasa ingin mengetahui serta menyelidikinya lebih mendalam. Sejauh ini ada 3 ilmu yang berkembang pesat di dunia ini yaitu, ilmu alam, ilmu sosial, dan ilmu terapan. Semakin berkembang ilmu pengetahuan, maka semakin banyak generasi-generasi penerus yang mempunyai kualitas tinggi. Pada dewasa ini ilmu pengetahuan bisa kita dapatkan dimana saja. Disekolah,dirumah,dijalan, dimanapun. Dan kita juga sekarang sudah bisa mendapatkannya dari manapun seperti buku, internet, guru, orang tua, bahkan teman. Tidak seperti dulu yang notabennya agak sulit dalam mencari ilmu pengetahuan. Mungkin fasilitas yang ada sangat terbatas. Seperti hanya ada guru, dan buku. Buku.. begitu mudah kita sekarang untuk mendapatkannya. Dimanapun ada. Jenis apapun. Buku adalah salah satu sumber utama dari ilmu pengetahuan. Dengan membaca buku kita bisa mengetahui segala hal. Seperti orang bijak berkata “bacalah buku, maka dunia akan berada dalam genggamanmu.” See begitu mudahnya kita untuk menguasai dunia. Hanya dengan membaca buku. Dibandingkan dengan zaman dahulu hanya segelintir orang yang bisa membaca buku. Maka tunggu apalagi.. bacalah buku kawan. Selagi kita masih mempunyai waktu serta selagi buku masih ada di dunia ini. Membaca buku itu tidak membosankan saya rasa. Mulailah dari tema yang anda sukai, seperti komik, novel, atau majalah. Lalu biasakanlah. Maka anda akan merasa enjoy saat membaca. Banyak hal yang bisa kita dapat dalam membaca buku, buku apapun itu. Pengalaman, ilmu pengetahuan, informasi serta hiburan. So guys, lets take a book and read it ! cintailah buku dan membaca. happy reading all 🙂 See you again in my next article guys. Tchus 😀 source adita yulia estri
Perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi terasa semakin cepat, khususnya sebagai akibat berkembangnya teknologi dalam bidang industri elektronika dan informatika, dimana daur hidup produk (product life cycle) semakin memendek.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Terikat Nilai atau Bebas NilaiPembahasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dapat didiskusikan pada dua paradigma. Paradigma pertama, yaitu menekankan bahwa ilmu pengetahuan itu tidak bebas nilai yang dipelopori oleh paradigma rencana terbuka kemajuan ilmu pengetahuan atau proses The Structure of Scientific Revolution, Thomas S. Kuhn. Sedangkan paradigma kedua, yaitu paradigma evolusi pengetahuan, Karl R. Popper. Dari dua paradigm ini akan disintesiskan sebagaimana pengembangan ilmu berdasarkan Lakatos’s research programmes. Dialektika paradigma pengembangan ilmu pengetahuan tersebut masing-masing diuraikan berikut Ilmu Pengetahuan Terikat NilaiDialektika yang muncul dalam literatur filsafat Barat mengenai sains menjadi pembahasan yang penting. Mengingat benturan antar teori dan pemikiran ilmu pengetahuan dari para ilmuan terus bergulir sejak masa renaisance hingga post-modern. Setelah ilmu pengetahuan bersatu dengan teknologi pada pertengahan abad ke-19, sciences menjadi kekuatan penting dan sentral dalam perubahan sosial dan budaya masyarakat. Karena daya tarik ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat dan besar mempengaruhi secara luas ke dalam pikiran setiap manusia. Pengaruhnya telah mewarnai seluruh masyarakat dunia dari Timur hingga Barat. Efek dominan ini terpengaruh oleh model epistemologi yang berkembang terutama aliran rasionalisme dan masyarakat ilmiah untuk menikmati ilmu pengetahuan yang dirumuskan bersama dengan paradigmanya, membuat rasa ingin tahu yang mendalam oleh sebagian ilmuan lainnya, seperti yang dialami Thomas S. Kuhn. Ilmuwan ini melihat adanya ketidakpedulian terhadap sesuatu yang ada dibalik ilmu pengetahuan itu. Di satu pihak, masyarakat hanya menikmati ilmu pengetahuan dalam skala praktis, sedangkan di pihak lain para ilmuan menerapkan penelitian dan eksperimennya dengan kadar persepsinya terhadap alam yang menurutnya sudah tepat. Kedua sikap tersebut menuntun Thomas S. Khun untuk melakukan sebuah upaya mengungkapkan bahwa ilmu pengetahuan berkembang tidak bisa lepas dari paradigma masyarakat ilmiah. Maka Kuhn mencetuskan apa yang ia sebut sebagai revolusi sains science revolution.Pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan Kuhn’s Paradigm yang dikembangkan oleh Thomas S. Kuhn dalam tulisannya The Structure of Scientific Revolution. Pemikiran tersebut memberikan gambaran bahwa ilmu pengetahuan berkembang secara revolusioner. History of science merupakan gambaran menyangkut perubahan berpikir/pemikiran manusia. Memahami perubahan pemikiran terkait tentang perubahan-perubahan tentang teori yang dianut atau disepakati para pakar, dan pemahaman tentang karakteristik sosiologis masyarakat ilmiah/para pakar dalam hubungannya dengan sikap perubahan. Bentuk perubahan berpikir ini membentuk suatu paradigma cara pandang bagi setiap masyarakat ilmiah. Masyarakat ilmiah pada paradigma ini menempatkan atau mendorong argumentasi tentang sebuah kebenaran ilmu pengetahuan itu singkat, rencana terbuka kemajuan ilmu pengetahuan berdasarkan Kuhn’s paradigm ini dapat digambarkan sebagai berikutBagan Rencana Kemajuan Ilmu Pengetahuan Berdasarkan Khun’s ParadigmSumber diolah dari Thomas S. Kuhn. 2008. The Structure of Scientific Revolution. Bandung PT. Remaja RosdakaryaBerdasarkan bagan di atas, Kuhn menjelaskan bahwa Pre-science merupakan characterized by total disagreement and constant debate over normal science involves detailed attempts to articulate a paradigm with the aim of improving the match between it and nature. A normal scientist must be uncritical of the paradigm in which he works. A scientific revolution yang dimaksudkan corresponds to the abandomment of one paradigm and the adoption of new one, not by individual scientist only but by the relevant scientific community as a whole. A more and more individual scientists, for a variety of reasons, are converted to the new paradigm. Jadi Ilmu pengetahuan berkembang berdasarkan observasi individual ilmuwan yang bersangkutan dan memberikan interpretasi masing-masing. Sebagaimana different scientists or groups of scientist may well interpret and apply the paradigm in somewhat different Ilmu Pengetahuan Bebas NilaiPengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan paradigma evolusi pengetahuan, Karl R. Popper ini merupakan antithesa atas Kuhn’s paradigm. Karl R. Popper dalam karyanya The Logic of Scientific Discovery memberikan kritikan bahwa 1 “Progress through revolutions is Kuhn’a altrnative to the cumulative progress characteristics of inductivist accounts of science. Scientific knowledge grows continuously as more numerous and more various observations are made, enabling new concepts to be ferformed, old ones to be refined, and new lawful relationship between them to be discovered”; 2 From Kuhn’s particular point of view, this is mistaken because it ignores the role played by paradigms in guiding observation and experiement. It is just because practised within them that the replacement of one by another must be revolutionary one. Berdasarkan kritikan tersebut, Karl R. Popper menyatakan bahwa ilmu pengetahuan bukan semata-mata produk kesepakatan sosial; ilmu pengetahuan berkembang secara evolusioner; perkembangan ilmu pengetahuan melalui subjek peneliti; dan rumus perkembangan ilmu pengetahuan, yaitu problem 1, teori tentatif, error elimination, dan muncul problem paradigma evolusi pengetahuan inilah memberikan penegasan bahwa pertimbangan moral dalam pengembangan ilmu pengetahuan terkesampingkan. Ilmu pengetahuan harus bebas dari segala nilai agar dapat menempatkan diri secara objektif. Pengembangan ilmu pengetahuan pada paradigm ini penegasian pada kategori etika/ Ackermann, Robert. 1970. The Philoshopy of sciences An Introduction. New York Lewis White. 1952. Philosophy Inquiry An Introduction to Philosophy. New York Cornelius. 1937. An Introduction to the philosophy of science. New York MacmillanBertens, K. 1999. Etika. Jakarta PT Gramedia May. 1953. Reading in the Philosophy of Science. New York Alfred Cyril. 1962. The Fundamental Questions of Philosophy. New York Collier Dosen Filsafat Ilmu. 1996. Filsafat Ilmu. Yogyakarta Liberti Yogyakarta Lihat Filsafat Selengkapnya
e Harsojo menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera manusia.Lebih lanjut ilmu didefinisikan sebagai suatu cara menganalisis yang mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk
Abstract Tulisan ini membahas tentang strategi ilmuwan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia. Topik ini penting dibahas sebagai kerangka untuk membangun kemajuan di Indonesia. Aspek penting yang tidak bisa diabaikan untuk proses ini adalah etika. Etika penting sebagai landasan untuk menciptakan ilmu pengetahuan dan peradaban secara lebih baik. Data dalam tulisan ini berasal dari telaah literatur pemikiran yang disusun sesuai dengan metode ilmiah. Penelitian ini menemukan bahwa ada tiga kata yang sering dipakai secara bergantian yaitu ilmuwan, intelektual dan cendekiawan. Seorang ilmuwan penting menjadikan etika dalam seluruh aktivitas keilmuwannya sehingga ilmu yang dikembangkannya bermanfaat untuk kemanusiaan. Strategi yang bisa ditempuh untuk pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia adalah membentuk masyarakat ilmiah, pengembangannya memperhatikan karakter bangsa Indonesia, memperhatikan relasi antarilmu tanpa mengorbankan otonomi antara masing-masing disiplin ilmu dan memperhatikan dimensi religius bangsa Indonesia. Tulisan ini diharapkan memberikan kontribusi dalam menyusun kerangka teori dan strategi praktis dalam pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. This paper discusses about strategies scientist in developing science in Indonesia. This topic important to discussed as a framework to build on the progress in Indonesia. An important aspect that can't be ignored for this process is ethics. Ethics is important as a foundation for creating knowledge and better civilization. This article data taken from the literature review prepared in accordance with the thought that the scientific method. This study found that there are three words that are often used interchangeably, namely scientists, intellectuals and scholars. Making ethics an important scientist in all scientific activities so that science is useful for the development of humanity. The strategies that can be applied to the development of science in Indonesia is establish the scientific community, development attention to the character of the Indonesian nation, pay attention to the relation between science without compromising the autonomy of the individual disciplines and pay attention to the religious dimension of the Indonesian nation. This paper is expected to contribute in developing a theoretical framework and practical strategies in the development of science in Indonesia.
Dalamperkembangannya filsafat mengantarkan lahirnya suatu konfigurasi yang menunjukkan bagaimana cabang-cabang ilmu pengetahuan melepaskan diri dari keterkaitannya dengan filsafat, yang masing-masing secara mandiri berkembang menurut metodologinya sendiri-sendiri.

ï»żAbstract Ilmu pengetahuan tidak muncul secara mendadak, melainkan hadir melalui suatu proses mulai dari pengetahuan sehari-hari dengan melalui pengujian secara cermat dan pembuktian dengan teliti diperoleh suatu teori, dan pengujian suatu teori bisa dilakukan dan babak terakhir akan ditemukan sebagai manifestasi ilmu pengetahuan telah meletakkan dasar-dasar tradisi intelektual yang diawali oleh filsuf-filsuf Yunani Kuno di abad ke 6 SM. Dalam perkembangannya filsafat mengantarkan lahirnya suatu konfigurasi yang menunjukkan bagaimana cabang-cabang ilmu pengetahuan melepaskan diri dari keterkaitannya dengan filsafat, yang masing-masing secara mandiri berkembang menurut metodologinya sendiri-sendiri. Tulisan ini membahas tentang kelahiran dan perkembangan ilmu, klasifikasi serta strategi pengembangan ilmu pengetahuan.

A Administrasi sebagai ilmu (science) dan seni (art). Sebagai ilmu pengetahuan admiinistrasi merupakan suatu fenomena masyarakat yang baru, karena baru timbul sebagai sebagai suatu cabang dari pada ilmu-ilmu sosial termasuk perkembangan di indonesia. Sekalipun ilmu administrasi baru berkembang di indonesia, dengan membawa prinsip-perinsip yang Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti yang berkuasa setelah jatuhnya pemerintahan Dinasti Umayyah. Didirikan oleh khalifah Abdullah As-Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas, atau lebih akrab dengan nama Abbul Abbas As - Saffah. Dinasti Abbasiyah berkuasa selama 5 abad lamanya 750 1258 M.Masa pemerintahan ini disebut sebagai "Golden Age" atau zaman keemasan Islam. Hal itu karena perkembangan ilmu pengetahuan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kebijakan-kebijakan dalam memajukan ilmu pengetahuan sangatlah baik dan pastinya sangat berguna bagi peradaban Islam. Berikut beberapa ilmu pengetahuan yang dikembangkan pada zaman Dinasti Abbasiyah 1. Ilmu KedokteranSebenarnya ilmu kedokteran sudah muncul dari zaman nabi. Tetapi ilmu kedokteran baru berkembang pada zaman dinasti Abbasiyah. Ilmu ini bisa berkembang karena adanya pengaruh dari Iskandariyah dan Judhisafur. Judhisafur adalah perguruan Persia yang berdiri di bidang kedokteran. Di dalamnya terdapat dokter-dokter asing yang berasal dari India, Yunani, dan Persia. Di sisi lain, Iskandariyah merupakan pusat berkumpulnya para dokter Yunani. Berkembangnya ilmu kedokteran dimulai ketika khalifah Al Mansur meminta bantuan dari dokter-dokter tersebut. Faktor lain yang menyebabkan majunya ilmu kedokteran adalah adanya penerjemahan buku kedokteran berbahasa Persia, Yunani, dan India. Tokoh penerjemah handal yang menerjemahkan buku Persia ke dalam bahasa arab adalah Al-Muqaffa. Adapula tokoh penerjemah yang paling dikenal oleh masyarakat, beliau adalah Hunain bin Ishaq. Hal itu juga membuat munculnya tokoh kedokteran Islam, contohnya seperti Ibnu Sina, Ar-Razi, dan Ali bin Rabba al-Thabari. Jasa mereka pun juga besar termasuk Ar-Razi yang berhasil menyembuhkan penyakit campak dan karya ilmiah kedokteran yang dibuat Ibnu Sina, yakni buku yang berjudul "Al-Qanun fi al-Thibbi".2. Ilmu MatematikaIlmu ini dikembangkan pada masa khalifah kedua, Al Mansur. Faktor yang membuat ilmu ini berkembang karena menyiapkan pembangunan kota Banghdad yang membutuhan perhitungan matematika. Salah satu warisan yang ditinggalkan dalam matematika adalah penggunaan angka 0 atau biasa disebut akan hancur dan tidak berjalan dengan lancar jika tidak didasari dengan matematikawan yang dikenali banyak masyarakat di zaman ini ialah Muhammad bin Musa al Khawarizmi. Beliau adalah ilmuwan yang menemukan hitungan aljabar secara sistematis serta angka-angka dalam Ilmu AstronomiSelain matematika dan kedokteran, ilmu astronomi juga ilmu yang berkembang bahkan sampai zaman sekarang. Ilmu astronomi dibutuhkan pada masa Abbasiyah untuk menentukan waktu shalat, waktu fajar, waktu duha, mencari arah kiblat, dan untuk melihat datangnya bulan di bulan Ramadhan. Peran penerjemah juga ada di dalam ilmu astronomi, seperti yang terjadi pada masa khalifah Al-Mansur. Beliau memerintahkan Abu Yahya al Batriq untuk menerjemahkan buku yang berisi tentang ilmu astronomi. Buku tersebut berjudul " Quadripartitumnya Ptolemeus" ke dalam bahasa Arab. Buku tersebut menceritakan tentang masalah bintang-bintang, geometri dan beberapa tokoh astronomi Islam yg terkenal, diantaranya adalah a. Yahya bin Mansur 1 2 3 4 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya G60HV4L. 481 474 147 222 52 151 212 57 266

perkembangan dan pengembangan ilmu pengetahuan